Pages

2 Dec 2014

Sudah Siapkah Kita?

Broadcast via BBM kadang diisi dengan sesuatu yang tidak penting. Sering isinya cuma, "sorry tes contact", atau tawaran seminar cepat kaya mendadak dan jualan Cristal X.
Namun, sebuah broadcast dengan bahasa kedokteran menarik perhatianku. 

sumber google


Isinya,

"Sesaat sebelum mati, kita akan merasakan jantung berhenti berdetak, napas tertahan, dan badan bergetar. Kita merasa dingin di telinga. Darah berubah menjadi asam dan tenggorokan berkontraksi.
  • 0 menit: kematian secara medis terjadi ketika otak kehabisan suplai oksigen
  • 1 menit: darah berubah warna, otot kehilangan kontraksi, dan isi kantong kemih keluar tanpa izin
  • 3 menit: sel-sel otak tewas secara massal. Saat ini otak benar-benar berhenti berpikir
  • 4 sampai 5 menit: pupil mata membesar dan berselaput. Bola mata mengerut karena kehilangan tekanan darah
  • 7 sampai 9 menit: penghubung ke otak mulai mati
  • 1 sampai 4 jam: Rigor Mortis (fase ketika keseluruhan otot di tubuh menjadi kaku) membuat otot kaku dan rambut berdiri, kesannya rambut tetap tumbuh setelah mati
  • 4 sampai 6 jam: Rigor Mortis terus beraksi. Darah yang berkumpul mati dan warna kulit menghitam
  • 6 jam: otot masih berkonstraksi. Proses penghancuran, seperti efek alkohol, masih berjalan
  • 8 jam: suhu tubuh menurun drastis
  • 24 sampai 72 jam: isi perut membusuk, mikroba dan pankreas mulai mencerna dirinya sendiri
  • 36 sampai 48 jam: Rigor Mortis berhenti, tubuh selentur balerina
  • 3 sampai 5 hari: pembusukan mengakibatkan luka skala besar, darah menetes keluar dari mulut dan hidung
  • 8 sampai 10 hari: warna tubuh berubah, dari hijau ke merah, sejalan dengan membusuknya darah
  • Beberapa minggu: rambut, kuku, dan gigi dengan mudahnya terlepas
  • Satu bulan: kulit mulai mencair
  • Satu tahun: tidak ada lagi yang tersisa dari tubuh. Yang semasa hidupnya ganteng, cantik, gagah, kaya, dan berkuasa, sekarang hanyalah tumpukan tulang belulang yang menyedihkan. Jadi, apa lagi yang mau disombongkan?"
Sahabat, kita tidak membawa apapun dalam dunia yang fana ini. Jadilah manusia yang bisa menjadi perpanjangan rahmatNya bagi sesama. Jangan mempersulit hidup orang lain, apalagi berbuat jahat.
Mari saling menghargai dan membantu sesama.


**Dikutip dari salah satu tulisan pengusaha favorit aku, Saptuari Sugiharto




0 comments:

Post a Comment