Pages

16 Jan 2014

“Maaf ya mba, saya ga ada bakat jualan…”

Tulisan ini diambil dari notes FB saya
Ini link nya
https://www.facebook.com/notes/anastasia-larasati/maaf-ya-mba-saya-ga-ada-bakat-jualan/693370784016965?pnref=lhc

Tapi nggak papa yaaa saya copast ke blog sendiri, supaya yang hobinya ngeblog dan anti FB-an juga bisa ikut membaca ;)

sumber: google


“Maaf ya mba, saya ga ada bakat jualan…”


Alasan klise yang sering saya dengar ketika mencoba menawarkan bisnis ini ke orang lain. 
Padahal sebagian besar dari mereka, ngakunya kepingin punya usaha/bisnis sendiri dan BUTUH untuk mendapatkan penghasilan tambahan. 
Terus, kalau mereka kepingin punya bisnis sendiri, darimana untungnya kalo bukan dari jualan? 
Apa iya misalnya kamu mau bisnis jual beli mobil terus mau diem aja, gak melakukan penjualan?

Berpromosi itu adalah salah satu bentuk “menjual” juga kan? 
Yah…bisa juga sih kamu “berbisnis” jual beli mobil tanpa melakukan penjualan, yaitu sebagai investor atau penanam modal, dan orang lain yang melakukan sesi“jual-beli” nya. Hehe….bisaaaa aja ngelesnya ;)

Sama juga nih seperti perumpamaan kalau kamu lagi nyari kerja, 
melewati proses interview *yang terkadang suka membunuh karakter alias jaim* 
Pada saat itu yang akan kamu lakukan adalah menjual, iya dooong….jual keahlian, jual kemampuan, jual apa aja yang memang disyaratkan oleh si pemberi kerja, supaya si perusahaan mau beli keahlian kamu. 

Tapi yaaa…kalau jualannya disini sih, siap-siap terima gaji karyawan yang naiknya setahun sekali :)

Jadi, balik lagi nih ke alasan ga bisa jualan… Kalo di bisnisku,apa sih yang dijual?

Aku pribadi dan teman-teman yang satu visi dengan aku, sepakat untuk FOKUS menjual Success Plan Oriflame. Loh, terus produk-produknya emang ga dijual? Hehe….

Iya, iya….
yang namanya jualan Success Plan udah sepaket tuh sama jualan produk, dengan kata lain kami PASTI melakukan pembelanjaan bulanan atau yang biasa disebut dengan tupo (Tutup Poin) yang besarnya sudah ditentukan oleh si perusahaan. 

Kami ini, yang sudah fokus mencapai jenjang karir, tidak akan ambil pusing perihal tupo, karena kami menganggap tupo adalah bagian dari fixed cost yang harus dikeluarkan untuk mencapai hasil yang lebih tinggi.
Semakin besar jaringan, semakin tinggi level, semakin besar bonusnya, maka tupo bukan lah masalah *toh ga nyampe jutaan* 
Kalau memang ga sanggup nutup sisanya, ya full 100% jualan, modalnya sebar katalog aja kok. Tapi teteeep…fokusnya ke success plan ;) 

Kalau dijelasin lagi logika tupo, ceritanya jadi panjang nih:p

Intinya, perusahaan apapun, pasti mendapatkan keuntungan dari penjualan produk (entah itu jasa maupun barang), karena kalau bukan dari penjualan darimana perusahaan mampu memperoleh keuntungan yang pada akhirnya nanti baliklagi untuk biaya operasional termasuk bayar gaji karyawannya. 

Nah loh?? 
Kalo ada yang nawarin bonus gede tapi ga jelas asalnya darimana (bukan daripenjualan produk), kudu hati-hati tuhh… *bingung kan sumbernya darimana*

Gausah takut sama yang namanya jualan, malu atau menghindar dari problema menjual atau menawarkan sesuatu kepada orang lain. Menjual bukan semata-mata untuk mencari uang, tetapi juga sarana latihan untuk menghilangkan rasa takut dan menambah rasa percaya diri. 
Tapiii… harus ada ilmunya juga yaaah, kalau kita ga tahu apa-apa tentang  yang kita jual, jangan harap ada yang mau percaya sama kamu. Gali ilmu setiap hari, perluas wawasan, selalu haus untuk meng upgrade diri. Nah, kalo ilmunya udah oke, otomatis jadi pede dooong…. ya nggak?

Dan di bisnisku, mau cari ilmu gampang, aseli ga pake boong, LUBEEEER  banget!! Asalkan mau untuk menggalinya yaaah….

Masih beralasan ga ada bakat jualan??
ga kepake tuh di dunia nyata. 
Wake Up, gali ilmu, belajar, praktekin. 
Manusia diciptakan dengan kemampuan untuk  berpikir dan terus berinovasi.


"If You Can DREAM IT, you can DO IT "   -Walt Disney-



Salam hangat dari Kemang,
Tasya 

0 comments:

Post a Comment