pic source: google |
Seringkali kita sebagai orangtua kewalahan melihat anak yang sulit diatur hanya karena keras kepala dan sulit mengikuti aturan jam tidur malam, berangkat ke sekolah, atau aturan jam makan. Kadang ia seperti berada dalam aturannya sendiri.
Di lain kesempatan anda juga suka melihat kemauannya yang begitu kuat seakan terkoneksi dengan apa yang ia visualisasikan dalam coretannya atau perilakunya. Ada coretan desain baju yang ia buat yang ternyata setelah dibawa ke penjahit diakui memang bagus hasilnya. Juga kadang anda mendengarnya ingin menjadi pemain bola nasional dan ternyata setelah mengikuti pelatihan khusus, pelatihnya pun mengakui bakat anak yang cukup baik.
Anak-anak ini biasanya selalu ingin merasa mereka "in control" dan punya prinsip sendiri, walaupun kita sebagai orangtuanya adalah jelas yang memiliki kontrol atas anak kita dengan aturan di rumah dan norma-norma yang ada di lingkungan kita.
Nah sebaiknya kita jeli dengan kemauan keras si anak ini dan mengasahnya agar menjadi pemimpin yang sukses di kemudian hari.
1. JAGA INTONASI SUARA ANDA TETAP TENANG
Saat anak mengeksperikan perilaku keras kepala dalam situasi yang kurang menyenangkan, tetaplah bersuara lembut namun tegas. Jangan terpancing dan terpengaruh hingga anda meninggikan suara anda.
2. TETAP BERIKAN PILIHAN POSITIF DAN KONSISTEN
Berikan beberapa pilihan yang ujungnya adalah ia tetap harus mengerjakan kewajibannya seperti membereskan mainan atau merapikan kamar. Contohnya: Nak, kamu mau bereskan mainan mobil-mobilan atau track jalanannya dulu?
Intinya ia tetap harus merapikan mainannya, namun dengan memberikan 2 pilihan membuat ia seakan diberi ruang kebebasan untuk memilih.
3. CIPTAKAN TUJUAN BERSAMA DAN BUAT TABEL KEWAJIBAN DAN HASIL
Mungkin ini belum terbiasa di budaya Indonesia, namun ada baiknya kita buatkan kolom kewajiban hariannya di sebelah kiri, dan di kanan adalah Senin - Minggu. Lalu isi dengan kalimat positif setiap ia berhasil mengerjakan tugasnya di hari itu.
Duduk bersama dengan anak dan tuliskan di kolom kewajiban apa saja yang telah disepakati bersama. Hal ini sangat berarti karena bagi anak suara mereka didengar oleh orangtua.
Dan bagi orangtua tabel ini sangat membantu anak dalam mengerjakan PR sesuai dengan waktunya, membersihkan mainannya, merapikan kamar, dll.
4. BUAT PRIORITAS DAN RUTINITAS BERSAMA
Jelaskan kepada anak apa yang harus dikerjakannya terlebih dahulu sesuai urutannya. Saat ia mengetahui jadwalnya dalam seminggu dan rutinitas hariannya, anak akan mudah mengerti apa saja tugasnya dalam seminggu dan mana saja yang perlu didahulukan.
5. UTAMAKAN KEAMANAN ANAK
Utamakan keamanan anak tanpa kompromi. Seperti untuk memasak sendiri tetap harus didampingi oleh orang dewasa, antar jemput sekolah hanya boleh dengan siapa, dll.
6. ALIHKAN PERHATIANNYA
Cari cara tepat yang dapat mengalihkan perhatian anak yang sedang keras kepala. Begitu kita melihat gelagatnya ingin agar dia "in control" segera berikan tugas atau aktifitas yang membuatnya sibuk dan tidak mengganggu.
7. DAHULUKAN MENGURUS KEBUTUHAN BASIC ANAK
Coba tanyakan ke diri anda dahulu saat anak mulai meperlihatkan perilaku keras kepalanya itu. Apakah karena ia capai? Lapar? Atau sedang mencari perhatian?
Banyak hal yang dapat diantisipasi jika kita perhatikan keperluan dasar mereka dahulu. Kadang anak menjadi rewel dan sulit berhenti menangis karena kita pun kelewatan dari jadwa rutin ia makanatau tidur siang. Nah maka dari itu perhatikan keperluan basic sangat penting.
8. BUAT SISTEM YANG MUDAH DAN DAPAT DIPREDIKSI
Biarkan anak belajar membuat sistem yang memudahkan hari-harinya nanti. Misalnya disiplinkan waktunya membuat PR, mengecek buku tugas sekolah dan menyiapkan buku sekoalh sendiri di malam hari, dll.
Semua ini akan menjadi rutinitas yang dapat dijalankan sendiri nantinya oleh anak dan tentu menghindarinya dari uring-uringan di pagi hari.
source: www.theeducatorsspinonit.com
0 comments:
Post a Comment